Kiat Sukses Menjadi Pengusaha

  1. 8 Kiat Menjadi Pengusaha yang Sukses Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  2. MENGETAHUI / MENGENALI DIRI ANDA SENDIRI
    • "Corak/Sifat-sifat Keberhasilan" berikut ini kelihatannya banyak ditemukan pada diri para wirausahawan yang berhasil:
    • Orang yg memulai sendiri ? Pekerja keras
    • Berorientasi pada orang ? Berani atau tidak ragu dlm membuat keputusan
    • Pemimpin ? Terpercaya, kata-katanya dapat dipegang
    • Menikmati tanggungjawab ? Tekun/ulet
    • Terorganisir/ teratur ? Sehat
    • "Corak/Sifat-sifat Keberhasilan" berikut ini kelihatannya banyak ditemukan pada diri para wirausahawan yang berhasil:
    • Pengalaman kerja pada masa lalu tentunya akan menentukan jenis usaha yang akan dimulainya.
    • Menjalankan usaha adalah lebih mudah jika anda sudah kenal dengan produk atau jasa, dan industrinya.
    • Memulai usaha-baru jauh lebih rumit kala anda mencoba untuk melakukan keduanya pada saat yang bersamaan (cari pengalaman dan mencari tahu tentang produk).
    Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  3. MERENCANAKAN
    • Rencana usaha itu dibuat karena tiga alasan mendasar: 1. Menentukan kelayakan, 2. Menyediakan dokumen tertulis, 3. Membimbing penanganan usaha yang sesungguhnya.
    • Sebuah rencana usaha harus mendokumentasikan aspek-aspek usaha seperti pemasaran, pengorganisasian, dan keuangan.
    • Apakah perusahaannya akan mendapatkan keuntungan atau kerugian -- di atas kertas -- sebelum ia berhenti dari pekerjaannya (pada saat ini), mengambil kredit modal untuk kedua kalinya dengan menjadikan rumahnya sebagai jaminan/agunan, dan membuat komitmen dengan (meyakinkan) sanak-keluarga dan kerabat tentang kemungkinan resiko dan keuntungannya.
    • Menentukan berapa besar jumlah modal yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan usaha sampai usaha tersebut dapat membiayai dirinya (mandiri).
    • Klien juga harus secara ketat menguji kebutuhan keuangan dirinya sendiri, karena kebanyakan usaha baru pada masa-masa awalnya tidak dapat menggaji pemiliknya.
    Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  4. PENDANAAN
    • Langkah berikutnya yang harus diayunkan oleh klien adalah bagaimana mencari atau mendapatkan dana untuk modal. Pertama ia mungkin harus bersedia untuk mengorbankan tabungan pribadinya, dan menggunakan harta milik pribadi sebagai jaminan untuk pinjam uang. Para penyedia pinjaman dan penanam modal biasanya akan mensyaratkan "(dokumen-dokumen) keabsahan" sebagai berikut:
    • Tekat/komitmen atas keuangan pribadi yang terbesar,
    • Pendapatan dari usaha cukup untuk membayar hutang/pinjaman;
    • Agunan dalam jumlah yang setara (bahkan seringkali lebih besar) dengan nilai pinjaman; dan
    • Pengalaman klien dalam mengelola usaha dari jenis yang sama/serupa.
    Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  5. HAL-HAL LEGAL (UU, Peraturan, Ijin, dsb)
    • Anda sepatutnya memperoleh saran dari seorang ahli hukum, agen asuransi, dan akuntan sebelum memutuskan tentang apakah usahanya akan hanya dimiliki sendiri (sole proprietorship), menjalin kemitraan (partnership), atau dalam bentuk perseroan (incorporation). Penyingkapan terhadap pertanggungjawaban mungkin merupakan pertimbangan yang paling penting dalam memilih bentuk badan hukum perusahaan. Jika klien akan punya penanam modal, bentuk perseroan sepertinya akan lebih tepat.
    Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  6. PENYIMPANAN CATATAN 
    • Suatu sistem penyimpanan catatan/data atau sistem pembukuan keuangan yang baik adalah penting untuk menyediakan/memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemerintah, penanam modal, dan peminjam uang (bank). Catatan atau rekaman amat sangat penting untuk tujuan perencanaan dan pengawasan. Klien harus tahu berapa banyak uang yang dihasilkan, apa saja pengeluaran yang dilakukan, adakah keuntungan atau kerugian, siapa saja yang berhutang kepada usaha ini, dan kepada siapa saja usaha ini berhutang. Semua pertanyaan ini dapat dijawab dengan sistem pemeliharaan atau penyimpanan catatan atau data (keuangan) yang baik.
    Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  7. ASURANSI
    • Anda harus memastikan diri bahwa ia mempunyai semua cakupan (coverage) asuransi sebelum membuka suatu usaha. Anda harus berbicara dengan agen asuransi tentang perlindungan atas harta milik/kekayaan, hutang/pertanggungjawaban, kompensasi untuk karyawan, kendaraan, gangguan usaha, kesehatan, dan asuransi jiwa. Klien harus memperoleh "penawaran" dari beberapa agen asuransi, baru kemudian membeli asuransi dari satu agen saja. Hal ini akan memungkinkan klien memperoleh layanan atau jasa yang lebih baik. Semua polis asuransi harus ditinjau setiap tahun -- sejalan dengan pertumbuhan usaha, maka kebutuhan asuransipun akan meningkat.
    Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  8. PERPAJAKAN
    • Klien harus mulai mengayunkan langkah kanan
    • dengan mempelajari apa saja yang disyaratkan atau dituntut. Mereka harus menghadiri berbagai seminar dan lokakarya serta berjumpa dengan seorang akuntan. Klien mungkin perlu mendaftarkan diri dan usahanya pada beberapa instansi pemerintah pusat atau daerah.   
    Dody Zulfikar SE MM, zulfikar76@yahoo.com
  9. MENCARI PERTOLONGAN / BANTUAN
    • Pemilik usaha yang berhasil seringkali mendapat bimbingan dari wirausahawan yang berhasil yang dijumpainya. Misalnya: pada pertemuan Kamar Dagang (Indonesia) dan dengan organisasi usaha terkait lainnya. Jika anda akan meminta nasihat dan akan mendengarkannya, peluang keberhasilan akan semakin meningkat/luas.

0 komentar:

Posting Komentar