pemasaran jasa

Pemasaran jasa (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi  mengenai barang  atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

jasa penitipan anak :

Harus meninggalkan anak untuk pergi bekerja memang menjadi dilema wanita bekerja dimana pun. Kita sering merasa bersalah manakala si kecil yang masih balita harus diasuh oleh orang lain. Bagi yang masih tinggal dengan orangtua mungkin lebih berkurang rasa was-wasnya. Namun kita makin tak tega mengingat usia orangtua yang sudah sepuh mungkin akan sangat kerepotan harus mengasuh balita yang sedang rewel-rewelnya.

Jadilah usaha jasa penitipan anak begitu dibutuhkan saat ini, terutama di kota-kota besar, dimana para wanita umumnya juga bekerja. Salah satunya adalah jasa penitipan anak, yaitu tempat yang menawarkan jasa pengasuhan anak. Pengasuhan di sini lebih diarahkan untuk pendidikan tumbuh kembang anak. Jadi manfaatnya bukan sekedar dapat menitipkan anak saja, tetapi juga memberikan kontribusi dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan intelegensia anak.

Karena itu biasanya kita jumpai tempat penitipan anak lengkap dengan kurikulum pendidikannya. Untuk memenuhi tuntutan inilah, maka paling tidak persiapan dalam membuka usaha jasa penitipan anak adalah sebagai berikut :

- Untuk tempatnya, rencananya akan menggunakan rumah Anda dengan tujuan mengambil pangsa pasar di sekitar rumah. Anda bisa mengubah salah satu atau beberapa ruang di rumah Anda jadi taman bermain anak.

- Pengetahuan dasar tentang mengasuh anak mutlak dibutuhkan. Dalam hal ini Anda membutuhkan tenaga ahli seperti kakak Anda yang mantan guru TK cukup bisa diandalkan. Namun Anda tetap membutuhkan beberapa asisten lagi sebagai tenaga pengasuh anak. Anda bisa mempekerjakan baby sitter untuk ini. Jika perlu, sewa juga ahli atau psikolog anak-anak. Untuk baby sitter, di awal bisa mempekerjakan satu atau dua orang dulu. Sedangkan ahli anaknya bisa satu saja dulu. Jumlah karyawan dan tenaga ahli bisa ditambah seiring dengan kenaikan jumlah pelanggan saja.

- Sarana operasional. Maksudnya alat-alat yang akan menunjang atau yang akan digunakan dalam operasional usaha. Terdiri antara lain:
a. Alat bermain anak yang bisa disesuaikan dengan usia anak;
b. Makanan kebutuhan anak juga susu;
c. Perangkat perlengkapan bayi dan balita;
d. Peralatan administrasi seperti alat tulis kantor dan komputer

- Persiapan keuangan, terbagi dua yaitu investasi awal dan biaya operasional. Investasi awal atau modal awal di keluarkan sekaligus didepan untuk membuka usahanya, contohnya tempat dan peralatan permainan. Karena sudah mempunyai tempat sendiri Anda tidak perlu menyewa tempat lagi, tetapi renovasi, interior dan dekorasi mungkin diperlukan.

Selanjutnya untuk mendatangkan berbagai peralatan permainan juga dibutuhkan biaya. Besarnya relatife bisa kecil atau besar tergantung jenis permainan yang disediakan. Sedangkan biaya operasional adalah biaya yang rutin dikeluarkan tiap bulan, contoh makanan dan perlengkapan bayi serta gaji karyawan. Makanan dan perlengkapan bayi disedikan secukupnya saja. Sedangkan gaji baby sitter bisa diterapkan gaji minimalis misalnya Rp 500 ribu, kemudian bisa bertambah tergantung dengan jumlah anak yang diasuh.

Untuk tenaga ahli tentunya membutuhkan biaya tinggi karena itu disarankan untuk menawarkan skema bagi hasil dengan pola 30%:70%. Dimana tenaga ahli mendapat bagian lebih besar karena keahliannya, dan usaha Anda berhak atas bagian yang lebih kecil karena memberikan tempat praktek dan pengurusan administrasi.

Untuk tariff jasa disarankan berdasarkan harian, paket mingguan atau paket 3 bulan dan seterusnya. Anda bisa mulai dengan harga kira-kira Rp 50 ribu per hari . Sedangkan tarif untuk paket besarnya proporsional namun sudah termasuk konsultasi dengan tenaga ahli. Misalnya paket seminggu Rp 300 ribu dan mendapat konsultasi di akhir pekan. Anda bisa menetapkan tarif lebih mahal jika fasilitas dan pelayanan yang disediakan lebih lengkap.

Adapun untuk tahap awal promosi dari mulut ke mulut akan sangat membantu, sebab jasa ini tingkat keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh rasa kepercayaan. Mulailah dulu dari anak-anak di sekitar lingkungan rumah Anda. Selain lebih mudah mendapat kepercayaan karena sudah saling kenal, Anda dan kakak pun lebih mudah mengontrol kondisi yang terbaik yang diinginkan anak seperti layaknya di rumah sendiri. Selanjutnya Anda bisa mulai menawarkan kepada teman-teman kantor. Jangan lupa manfaatkan relasi atau rekan yang pernah menggunakan jasa Anda untuk merekomendasikan usaha ini di lingkungan mereka.

cerita singkat tentang s.ibu yg akan menitipkan bayinya sebelum berangkat kerja :

Jakarta, ‘Dah.. dah.., nanti sore Mama jemput ya’. Setelah memeluk gadis kecilnya yang berusia 2 tahun, si ibu muda itu bergegas menuju kantornya di kawasan segitiga emas Jakarta. Si kecil yang ditinggal pun siap mengisi harinya dengan kesibukan bermain, belajar, tidur dan makan.

Pemandangan seperti itu terlihat setiap pagi di tempat penitipan anak My Tootsie Bear Child Care (MTB) yang berlokasi di gedung Bellagio kawasan perkantoran Mega Kuningan Jakarta.

Meski jam operasional baru dibuka pukul 08.00 WIB, namun kesibukan sudah mulai terlihat sejak pukul 07.30 pagi. Celotehan si kecil ‘good morning miss’ akan mulai bersahut-sahutan.

Orangtua kini banyak yang lebih percaya pada tempat penitipan anak ketimbang meninggalkan si buah hati bersama baby sitter atau pembantu di rumah.

Selain jaminan keamanan, kebersihan dan perlakuan yang baik terhadap anak, orangtua juga tak perlu cemas anak kesepian. Karena di tempat penitipan anak, banyak teman-teman dan pengasuhnya yang bisa diajak bermain.

Tempat penitipan anak pun kini makin berkualitas. Karena orangtua juga tak mau sembarangan memilih tempat penitipan anak. Orangtua banyak yang melihat visi dan misinya, apakah sama dengan tempat penitipan anak tersebut.

“Bayi saya sudah dua minggu disini. Menurut saya lokasinya strategis dan mudah dicapai tapi yang terpenting adalah memiliki visi dan misi yang sama serta personal touch-nya dapat disini. Memilih tempat penitipan anak tidak boleh sembarangan karena ini untuk buah hati,” ujar Imelda Ryand, ibunda dari Christopher Alpha Ryand (7 bulan) yang ditemui detikHealth di My Tootsie Bear Child Care, Senin (19/4/2010).

Imelda menambahkan dalam merawat anak tidak bisa disamaratakan, karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda dan. Hal inilah yang dilakukan di My Tootsie Bear Child Care.

“Selain itu suasananya bisa membuat anak seperti memiliki rumah kedua (second home),” tutur wanita karir tersebut.

Tempat penitipan anak My Tootsie Bear Child Care baru berdiri pada 9 September 2009. Dengan motto ‘Be a trusted child care and a second home for your little one‘, My Tootsie Bear Child Care ingin orangtua yang menitipkan anaknya tenang.

“Seringkali keselamatan dan perkembangan anak tidak bisa dikontrol dengan baik jika anak dititipkan pada babysitter atau pembantu di rumah, dan hal inilah yang menjadi salah satu keprihatinan,” ujar Ms. Flora Teh, salah satu pendiri My Tootsie Bear saat ditemui detikHealth, Senin (19/4/2010).

Flora menambahkan sebelum menitipkan anak ke tempat penitipan, sebaiknya orangtua mempelajari secara mendalam profil tempat penitipan anak sehingga dapat mempertimbangkan apakah memiliki visi dan misi yang sama dengan tempat tersebut.

Kepercayaan (trust) serta komunikasi yang baik (open communication) antara orangtua dengan pihak tempat penitipan anak sangat memegang peranan penting dalam perkembangan anak yang optimum.

Anak yang dititipkan di My Tootsie Bear Child Care, tidak hanya dijaga seharian oleh pengasuh (caregiver) tapi juga diberikan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan usia si kecil. Selain itu orangtua juga dapat mengontrol perkembangan anak-anaknya setiap hari lewat Daily Communication Book.

Anak yang berusia di atas 1 tahun akan mendapatkan program belajar saat pagi dan sore hari yang disampaikan dalam bahasa Inggris oleh guru yang berpengalaman mengajar anak-anak usia dini.

Program belajar ini menggunakan kurikulum yang setara dengan kurikulum di preschool, yang terdiri dari bahasa, berhitung, song and dance, bentuk dan warna serta aktivitas fisik.

“Anak-anak belajar mengenal alphabet dan mereka belajar menulis namanya sendiri,” ungkap Flora yang memiliki 4 orang putri ini.

Sedangkan untuk bayi ada beberapa kegiatan yang dilakukan setiap harinya yaitu baby gym, sun bathing, music therapy dan juga baby massage.

Setiap satu pengasuh maksimal hanya menjaga 2 bayi dan untuk balitanya satu pengasuh maksimal menjaga 3 balita.
Dengan jam operasional dari pukul 8 pagi hingga jam 6 sore dan mendapatkan seluruh fasilitas yang ada, biaya per bulan yang dikeluarkan sekitar Rp 2 juta. Dengan biaya sebesar itu anak sudah terjaga dengan baik dan belajar seperti layaknya pre school.

Di tempat ini ada tiga hal yang ditekankan, pertama terapi musik yakni setiap saat anak selalu mendengarkan musik, baik musik instrument atau lagu anak-anak. Kemudian story telling yang mana anak-anak dibiasakan dengan buku agar nantinya gemar membaca. Serta pembangunan karakter agar anak menjadi mandiri, memiliki moral yang baik dan dapat bersosialisasi.

“My Tootsie Bear ingin memberikan kasih sayang dan cinta yang hilang saat orangtua sedang sibuk bekerja, tanpa mengganti peran dari orangtuanya. Karenanya orangtua juga harus ikut terlibat dan tidak bisa lepas tangan begitu saja jika sudah menitipkan anaknya. Selain itu kami juga ingin menjadikan tempat ini rumah kedua bagi anak-anak sehingga mereka merasa nyaman dan dicintai,” ujar Ms Flora.

Kegiatan Bayi

   1. Begitu datang bayi diukur suhu tubuhnya
   2. Bayi kemudian mandi matahari sekitar 15 menit
   3. Dilanjutkan dengan mandi pagi sambil di pijat (baby massage).
   4. Setelahnya bayi akan diberi makan sesuai usianya atau menyusui jika masih berusia di bawah 6 bulan sambil diberikan terapi musik berupa musik-musik instrumental
   5. Biasanya bayi-bayi ini akan tertidur sekitar 1 jam
   6. Usai bangun diajak bermain hingga saatnya makan siang atau minum susu kembali.
   7. Jadwal selanjutnya bayi akan diajarkan bernyanyi dan dilanjutkan dengan tidur kembali.
   8. Setelah bangun saatnya bayi-bayi ini bebas beraktivitas atau bermain dan dilanjutkan dengan cemilan berupa jus buah atau susu kembali.
   9. Selesai itu, bayi-bayi akan dimandikan, lalu menonton atau bermain dan diberikan susu kembali.
  10. Sambil bermain bayi akan menunggu orangtuanya menjemput.

Kegiatan Balita

   1. Saat tiba balita juga diukur suhu tubuhnya dan bermain bebas sebentar.
   2. Lalu tiba saatnya sarapan sehat
   3. Dilanjutkan dengan circle time yang berisi nyanyi, musik dan gerakan-gerakan.
   4. Kemudian anak-anak ini mulai belajar seperti menulis, mengenal bentuk, warna dan huruf.
   5. Selanjutnya saatnya pemberian susu dan bermain di dalam ruangan hinga waktunya anak-anak untuk makan siang.
   6. Selesai makan, maka anak-anak ini diajarkan untuk gosok gigi serta toilet training dan dilanjutkan dengan story telling di tempat tidurnya hingga anak-anak ini tertidur siang sambil ditemani musik-musik instrumen.
   7. Selesai tidur siang, anak-anak diberikan camilan sore yang dilanjutkan dengan proses belajar kembali.
   8. Anak-anak bebas bermain dan beraktivitas baik di dalam maupun di luar ruangan yang dilanjutkan dengan mandi sore.
   9. Selesai mandi, maka waktunya minum susu
  10. Sambil bermain kembali si anak menunggu orangtuanya menjemput.

Dengan jadwal yang teratur, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Beberapa orangtua mulai menjemput anaknya.

‘Ayah… ayah,’ teriak seorang gadis kecil begitu melihat ayahnya menjemput. Buru-buru ditinggalkan mainannya lalu masuk ke dalam ruang untuk mengambil tas koper kecilnya, dan dengan wajah ceria pulang dituntun sang ayah.

“Sampai ketemu besok ya,” kata para pengasuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar